Kau terlihat begitu letih...
Sebelum mataku terbuka melihat dunia, sebelum fajar mengajak kita
bersujud, kau mencucikan pakaianku dan anak kita. Segelas kopi untukku
tak pernah absen di meja makan kita yang sederhana, yang tak layak
disebut meja makan. Kala mataku lelah bekerja membangun sebuah masa
depan, kau rajin mengingatkanku untuk tak lupa berdoa.
Hari ini kau tampak begitu Lelah...
Tapi, kau berupaya menyembunyikannya di depanku dan selalu seperti itu.
Dan aku tak tega untuk berterus terang bahwa aku mengetahui kau
kelelahan. Maka, biarkan tubuhku menjadi perebahan sejenakmu melepas
penat sebelum aku berangkat kerja.
Hari ini kau tampak begitu Payah.
Namun, tak pernah kudengar engkau mengeluhkannya. Yang ada, kau rajin
bersenandung di kamar kecil kita tiap maghrib dengan lantunan ayat-ayat
suci. Waktu istirahatmu telah tercuri untuk darma baktimu sebagai istri
dan Ibu.
Hari ini kau tampak begitu Letih...
Tak jarang kau membuat masakan lezat kesukaanku. Tak jarang kau
mengurusi segala urusan rumah tangga kita sendirian. Tak jarang aku
harus meninggalkanmu demi tugas. Tak jarang aku lebih memikirkan
pekerjaan di kantor ketimbang meluangkan waktu bersamamu.
Saat ini kau tampak begitu letih. Selama satu tahun kau setia mendampingiku dalam suka dan duka.
Wahai muslimah yang baik, istriku, saksikan hari ini aku sebagai laki-laki yang egois dan memikirkan diri sendiri untuk:
Menyampaikan rasa kagumku.
Menyampaikan maafku karena keteledoranku dan kebodohanku.
Menyampaikan terima kasih tak terhingga atas pengorbananmu.
Menyampaikan kebanggaanku sebagai suamimu.
Tiada kata yang lebih layak kuucapkan selain puji dan syukur kepada
Allah yang telah memilihkan pasangan hidup yang terbaik untukku.
http://nowilkirin.blogspot.com/2012/04/rangkaian-terimakasih-buat-istriku.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar