1. Karangan Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian
peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.
Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
- Pola
narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya
berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal
harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah
merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan
menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks,
secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini
memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya
dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan
akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
- Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir.
Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar
Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1
Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948.
Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai
Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak
pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi
juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di
Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk
berbakti dan berjuang
Aku
tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa,
membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua
telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang
terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian
menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan
kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada,
namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati
kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah
menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
- Langkah
menyusun narasi (fiksi): Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses
kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita
dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi
ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan
peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu
terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
2. Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan
atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,
mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman
pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
objek yang dideskripsikan
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia,
dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau
sikap penulis
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju
tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup
menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan
bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat
dari satu ranting ke ranting yang lain.
Topik
yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit Kintamani Suasa
pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional Keadaan ruang
praktik Keadaan daerah yang dilanda bencana
Langkah
menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
Tentukan tujuan Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan
melakukan pengamatan Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang
baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut
kepentingan Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
3. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang
memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,
memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
(data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau
tentang proses kerja sesuatu
Contoh:
Pada
dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi
dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan
data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem
informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi
keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
- Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
- Peranan majalah dinding di sekolah -Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Catatan:
Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses
kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
- Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
- Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
- Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
Langkah
menyusun eksposisi: Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan
eksposisi.
4. Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk
membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau
ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
Contoh persuasi:
Salah
satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu
mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain
itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah
raga.
Topik/
tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA,
Hemat energi demi generasi mendatang, Hutan sahabat kita, Hidup sehat
tanpa rokok, Membaca memperluas cakrawala.
Langkah menyusun persuasi:
- Menentukan topik/ tema
- Merumuskan tujuan
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber
- Menyusun kerangka karangan
- Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi
-
5. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya
bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca
terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
diakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha
mengubah sikap, pendapat atau pandangan
pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat
pengarang, kita dapat menggunakan
bermacam-macam pola pembuktian
Contoh:
Jiwa
kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan
jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan
sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat
kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi,
loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat
dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/
topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses
berwirausaha, Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, Sekolah
Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.
Langkah
menyusun argumentasi : Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan
argumentasi
SUMBER :
http://shimpel.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-karangan-ciri-ciri-beserta.html